Artikel kali ini akan membahas mengenai operasi perkalian dan pembagian
bilangan bulat. Saya yakin kalian semua pasti sudah bisa mengusai materi
tersebut karena sudah dipelajari di jenjang sebelumnya. Namun pada bab bilangan
ini kita akan mengulang kembali tentunya dengan tingkat kesulitan soal yang
berbeda. Saya berharap kalian semua bisa menguasai operasi perkalian dan pembagian,
karena merupakan dasar untuk mempelajari materi matematika lainnya.
A.
PERKALIAN
BILANGAN BULAT
Misalkan a dan b bilangan bulat, perkalian a dan b dapat ditulis sebagai
berikut.
Contoh:
1.
7 x 12 = 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 + 12 = 84
2.
6 x (-20) = (-20) + (-20) + (-20) + (-20) + (-20) + (-20)
= -120
Perkalian dua bilangan bulat tak nol berlaku sebagai berikut.
Bilangan I |
Bilangan II |
Hasil |
Positif (+) |
Positif (+) |
Positif (+) |
Positif (+) |
Negatif (-) |
Negatif (-) |
Negatif (-) |
Positif (+) |
Negatif (-) |
Negatif (-) |
Negatif (-) |
Positif (+) |
Keterangan:
Positif (+) : Sebarang bilangan bulat positif
Negatif (-) : Sebarang bilangan bulat negatif
Sifat-sifat Perkalian Bilangan Bulat:
1.
Tertutup
Sifat tertutup tidak hanya menjadi salah satu sifat operasi penjumlahan bilangan
bulat, namun sifat ini juga merupakan sifat operasi perkalian bilangan bulat.
Maksud dari sifat tertutup yaitu apabila bilangan bulat dikalikan dengan
bilangan bulat, maka akan menghasilkan bilangan bulat juga.
Contoh:
a.
4 x 3 = 12
Apabila kalian perhatikan, bilangan 4, 3, dan 12
merupakan bilangan bulat. Jadi, berdasarkan contoh tersebut berlaku sifat
tertutup.
b.
5 x (-4) = -20
Apabila kalian perhatikan, bilangan 5, -4, dan -20
merupakan bilangan bulat. Jadi, berdasarkan contoh tersebut berlaku sifat
tertutup. Bagi yang lupa megenai jenis-jenis bilangan, silahkan klik kata di
sini.
2.
Komutatif (Pertukaran)
Sifat komutatif (pertukaran) pada operasi perkalian yaitu perkalian akan
selalu mendapatkan hasil yang sama meskipun kedua bilangan tersebut ditukarkan
posisi urutannya.
Jika p dan q merupakan bilangan bulat, maka berlaku:
p x q = q x p
Contoh:
a.
6 x (-4) = -24 atau
(-4) x 6 = -24
Berdasarkan perhitungan di atas, ternyata berlaku sifat
komutatif yaitu
6 x (-4) = (-4) x 6.
b.
-5 x (-8) = 40 atau
-8 x (-5) = 40
Berdasarkan perhitungan di atas, ternyata berlaku sifat
komutatif yaitu
-5 x (-8) = -8 x (-5).
3.
Asosiatif (Pengelompokan)
Jika p, q, dan r merupakan bilangan bulat, maka berlaku:
(p x q) x r = p x (q x r)
Contoh:
a.
3 x (-5 x 2) = 3 x (-10) = -30 atau
(3 x (-5) x 2 = (-15) x 2 = -30
Berdasarkan perhitungan di atas, ternyata berlaku sifat
asosiatif yaitu
3 x (-5 x 2) = (3 x (-5) x 2.
b.
(-4 x 6) x 3 = -24 x 3 = -72
-4 x (6 x 3) = -4 x 18 = -72
Berdasarkan perhitungan di atas, ternyata berlaku sifat
asosiatif yaitu
(-4 x 6) x 3 = -4 x (6 x 3).
4.
Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan
Jika p, q, dan r merupakan bilangan bulat, maka berlaku:
p x (q + r) = (p x q) + (p x r)
Contoh:
a.
Tentukan nilai dari 4 x (5 + (-3)).
Berdasarkan soal tersebut dapat diselesaikan dengan
menggunakan cara seperti berikut.
4 x (5 + (-3)) = 4 x 2 = 8
Namun bisa juga diselesaikan dengan menggunakan sifat
distributif perkalian terhadap penjumlahan sebagai berikut.
4 x (5 + (-3)) = (4 x 5) + (4 x (-3)) = 20 + (-12) = 8
Jadi, 4 x (5 + (-3)) = 8.
b.
Tentukan nilai dari (-5) x (-3 + 6)
Berdasarkan soal tersebut dapat diselesaikan dengan
menggunakan cara seperti berikut.
(-5) x (-3 + 6) = (-5) x 3 = -15
Namun bisa juga diselesaikan dengan menggunakan sifat
distributif perkalian terhadap penjumlahan sebagai berikut.
(-5) x (-3 + 6) = (-5 x (-3)) + (-5 x 6) = 15 + (-30) =
-15
Jadi, (-5) x (-3 + 6) = -15.
5.
Sifat Distributif Perkalian Terhadap Pengurangan
Jika p, q, dan r merupakan bilangan bulat, maka berlaku:
p x (q - r) = (p x q) - (p x r)
Contoh:
a.
Tentukan nilai dari 3 x (7 - (-6)).
Berdasarkan soal tersebut dapat diselesaikan dengan
menggunakan cara seperti berikut.
3 x (7 - (-6)) = 3 x 13 =
39
Namun bisa juga diselesaikan dengan menggunakan sifat
distributif perkalian terhadap pengurangan sebagai berikut.
3 x (7-(-6)) = (3 x 7) - (3 x (-6)) = 21 - (-18) = 39
Jadi, 3 x (7 - (-6)) = 39.
b.
Tentukan nilai dari 5 x (-4 - 2)
Berdasarkan soal tersebut dapat diselesaikan dengan
menggunakan cara seperti berikut.
5 x (-4 - 2) = 5 x (-6) = -30
Namun bisa juga diselesaikan dengan menggunakan sifat
distributif perkalian terhadap pengurangan sebagai berikut.
5 x (-4 - 2) = (5 x (-4)) - (5 x 2) = -20 - 10 = -30
Jadi, 5 x (-4 - 2) = -30.
6.
Mempunyai elemen identitas
Bilangan 1 merupakan elemen identitas pada perkalian. Maksudnya jika
terdapat bilangan bulat dikalikan dengan angka 1, maka hasilnya adalah bilangan
itu sendiri.
Contoh:
a.
123 x 1 = 123 atau
1 x 123 = 123
b.
(-10.000) x 1 = -10.000 atau
1 x (-10.000) = -10.000
B.
PEMBAGIAN
BILANGAN BULAT
Misalkan a dan b adalah bilangan bulat. Pembagian bilangan a oleh b
dituliskan a : b.
a sebagai bilangan yang dibagi
b sebagai bilangan pembagi.
Misalkan Rafi mempunyai 20 permen. Permen tersebut akan dibagikan kepada Arman,
Bayu, Cinta, Dona, dan Enggar sama banyak. Cara pembagian permen dapat
diilustrasikan sebagai berikut.
Pertama, Rafi mengambil 5 permen, lalu dibagikan kepada teman-temannya satu
per satu.
Kedua, Rafi mengambil 5 permen lagi lalu dibagikan kepada teman-temannya
satu per satu begitu seterusnya sampai permen habis.
Proses pengambilan permen tersebut dapat digambarkan dalam table berikut.
Pengambilan |
Arman |
Bayu |
Cinta |
Dona |
Enggar |
I |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
II |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
III |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
IV |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
Jumlah |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
Berdasarkan table, terlihat bahwa setiap anak memperoleh 4 permen. Proses
pembagian permen dapat dituliskan sebagai berikut.
Sehingga, a : b secara umum dapat dikatakan bahwa:
Pembagian dua bilangan bulat tak nol berlaku sebagai berikut.
Bilangan I |
Bilangan II |
Hasil |
Positif (+) |
Positif (+) |
Positif (+) |
Positif (+) |
Negatif (-) |
Negatif (-) |
Negatif (-) |
Positif (+) |
Negatif (-) |
Negatif (-) |
Negatif (-) |
Positif (+) |
Hubungan Pembagian Bilangan Bulat dengan Perkalian
Bilangan Bulat
Misalkan a, b, dan c adalah bilangan bulat, maka berlaku:
Jika a : b = c maka b x c = a dan jika b x c = a, maka a : b = c dan a : c
= b.
Contoh:
10 : 2 = 5, maka berlaku 5 x 2 = 10 atau
2 x 5 = 10, maka berlaku 10 : 2 = 5 dan 10 : 5 = 2
Pembagian Bilangan dengan 0
Pembagian bilangan dengan 0 tidak dapat didefinisikan. Namun, pembagian 0
oleh bilangan tidak nol menghasilkan bilangan 0.
Demikian pembahasan materi mengenai perkalian dan pembagian bilangan bulat.
Setelah kalian memahami mengenai konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat,
kalian bisa langsung mencoba menerapkannya melalui latihan soal. Silahkan
kalian langsung bisa mengerjakan soalnya dengan mengklik kata di sini. Demikian
artikel kali ini, semoga bisa bermanfaat untuk kalian semua. Jika mempunyai
pertanyaan, kritik, maupun saran silahkan bisa ditulis di kolom komentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar